Kelompok American Atheis kembali “menyerang” Natal. Setelah sebelumnya mereka membuat papan reklame besar yang menyerukan orang untuk merayakan Natal tanpa Yesus, kini mereka mempersoalkan tentang upacara penyalaan lampu Natal di Arizona.
Alliance Defending Freedom (AFF) mengirim surat kepada pemerintah setempat setelah Yayasan Freedom From Religion mengeluh tentang upacara penyalaan lampu Natal yang dilakukan di depan gedung pengadilan kota setempat. Menurut mereka, hal itu sama sekali tidak melanggar hukum.
"Ini adalah sesuatu yang legal untuk merayakan hari libur nasional seperti Natal di alun-alun publik," kata Jeremy Tedesco, ADF penasihat hukum senior. "Pejabat publik tidak boleh takut terhadap serangan dari ateis karena kebebasan mereka untuk berpartisipasi dalam perayaan masyarakat dilindungi oleh Amandemen Pertama. Serangan pada Natal merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar untuk memadamkan semua referensi untuk warisan Kristen dan paling diabaikan. "
Upacara penyalaan lilin di Prescott telah diadakan setiap tahun selama hampir 60 tahun di Courthouse plaza-area umum untuk kegiatan kebebasan berbicara di Prescott. Namun Freedom From Religion Foundation mengklaim bahwa upacara tersebut melanggar Klausul Pendirian. Mereka protes karena pada saat itu, anak-anak kerap menyanyikan lagu Natal.
Ateisme yang awalnya adalah gerakan pasif terhadap keberadaan Tuhan kini justru beralih menjadi sebuah gerakan yang aktif menyerang agama dan menyebarkan paham mereka bahwa iman adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Untuk melawan semua itu, kita pun harus belajar bertanggung jawab atas iman kita dengan terus memperdalam apa yang kita imani sehingga kita pun bisa menjelaskan kepada orang lain apa yang kita percayai.
Sumber : charismanews/vn